Senin, 02 Juni 2014

Pengendalian Hama Tikus Sawah



 
 
Tikus sawah biasanya menyerang batang tanaman yang bermalai kemudian mematahkannya. Serangan tikus biasanya berkelompok dan dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar.Usaha untuk mengendalikan hama tikus sawah ini ada dua cara yang dilakukan yaitu melakukan pembakaran dengan menggunakan kompor pada lubang tikus dengan menggunakan belerang dan memberinya pakan umpan yang telah dicampur rodentisida racumin yang berbahan aktif khemotetralil.
Cara pertama yaitu mengompor lubang tikus, menggunakan kompor yang telah dimodifikasi (gambar 4.14) terdiri dari kompor, selang dan gas elpiji sebagai bahan bakarnya, untuk memusnahkan tikusnya digunakan belerang, lubang-lubang disekitar ditutup agar tikus tidak lari dan mati didalam lubangnya. Belerang dibakar menggunakan kompor dan diarahkan kelubang tikus. Asap belerang ini dapat membutakan mata tikus dan memusnahkannya, karena asap dari belerang mampu membuat mata tikus pedih, baunya yang menyengat dan suhu  panas yang dihasilkan dari pembakaran belerang membuat tikus tidak dapat bertahan hidup pada lubang tersebut. Apabila tikus dapat keluar saat pembakaran belerang ini berlangsung kepala tikus langsung dipukul dengan tongkat hingga mati.
Cara kedua yaitu menggunakan umpan yang dicampur menggunakan racumin (gambar 4.15). Tujuannya membunuh tikus secara tidak langsung. Racumin bersifat racun lambung sehingga membutuhkan waktu bebrapa hari untuk dapat membunuh tikus tersebut. Cara pembuatan umpan yaitu dengan mencampur beras lama dengan minyak goring secukupnya, fungsi minyak goring untuk melekatkan racunmin dengan beras, setelah tercampur rata kemudian ditambahkan racumin secukupnya sehingga umpannya bewarna biru muda, biasanya jika warna terlalu gelap umpan tidak akan dimakan oleh tikus.

Selanjutnya umpan diletakan sedikit – sedikit didepan lubang tikus atau jalan yang sering dilalui oleh tikus. Pakan umpan ditutup dengan sekam agar tidak cepat kering dan untuk menarik perhatian tikus untuk memakan umpan tersebut. Setelah pemberian umpan, 2-3 hari kemudian dilihat umpannya dan juga disekeliling lahan untuk memastikan umpan tersebut dimakan dan ada tidak tikus yang mati. Waktu pemberian umpan ini ketika awal tanam dan selanjutnya sesuai kebutuhan, dan ketika ada tanda terjadinya serangan tikus atau setelah dilakukan pengomporan.

Tidak ada komentar: